Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Manusia & Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyar

Manusia & Penderitaan

Gambar
              Manusia dan Penderitaan,  hal ini mungkin sangat melekat bagi masyarakat kita yang kurangnya mendapatkan keadilan , banyak sekali kasus-kasus yang menceritakan berbagai macam penderitaan yang dialami oleh masyarakat kita, hal ini terjadi di dalam negeri maupun luar. Sebagai contoh adalah anak-anak jalanan yang kurang mendapatkan perhatian sehingga mereka tidak bisa hidup layak dan pendidikan yang seharusnya adalah hak wajib bagi warga negara menerima pendidikan selama 6 tahun.             Hal ini sangat berpengaruh bagi masa depan mereka & juga bangsanya,dan juga dapat mengakibatkan hal negatif, karena tidak mempunyai kebutuhan untuk hidup mereka terpaksa menghalalkan dengan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.                           Dalam wacana yang saya buat ini, saya berharap agar keadilan setiap warganegara bisa diatasi sehingga tidak ada lagi penderitaan di setiap kalangan masyarakat.Dan hal inipun harus diawali oleh d

manusia &keindahan

Gambar
Manusia & Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.           Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa   beauty is in the eye of the beholder   atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya." Kata benda Yunani klasik untuk "keindah

Manusia & Cinta Kasih

Gambar
       Menurut teori, cinta adalah sikap dasar untuk memperhatikan kepuasan dan ketentraman serta perkembangan orang yang kita cintai. Prakteknya, cinta berarti bersedia melepas kesenangan, mengabadikan waktu, bahkan mengorbankan ketentraman kita demi peningkatan kepuasan, ketentraman, dan perkembangan orang lain. Namun, menerangkan anatomi cinta sangat sulit. Cinta Kasih #HAKIKAT CINTA KASIH Sampai sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh kedalamnya. Sikap semalam ini pada hakikatnya berdasarkan pendapat –pendapat berikut: Pendapat pertama, banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai,yaitu masalah kemampuan orang untuk mencintai. Dan untuk mengejar tujuan ini umumnya orang menempuh beberapa jalan. Pendapat kedua, dibelakang sikap bahwa tidak ada yang harus dipelajari dalam hal cinta,